Apa Itu Pneumonia ?
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, lebih tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak: alveoli). Kantung udara akan terisi cairan atau nanah, sehingga menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari bakteri, jamur, serta sejumlah virus. Bahkan virus flu juga dapat memicu pneumonia pada anak.
Pneumonia paling serius jika terjadi pada bayi dan anak-anak, orang tua diatas usia 65 tahun, dan penyakit ini cenderung menyerang anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya bayi yang tidak mendapat air susu ibu (ASI) atau anak yang kurang gizi, anak-anak dengan HIV, bahkan anak yang terinfeksi campak juga berisiko terkena pneumonia. Sejumlah faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia, misalnya orang tua yang merokok atau tinggal di pemukiman padat penduduk.
Berdasarkan data Badan PBB untuk Anak-Anak (UNICEF), pada 2015 terdapat kurang lebih 14 persen dari 147.000 anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia meninggal karena pneumonia. Dari statistik tersebut, dapat diartikan sebanyak 2-3 anak di bawah usia 5 tahun meninggal karena pneumonia setiap jamnya. Hal tersebut menempatkan pneumonia sebagai penyebab kematian utama bagi anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia.
Ciri - ciri penderita pneumonia
Gejala pneumonia yang ringan sering kali mirip dengan flu atau common cold (sakit demam, batuk-pilek), namun tak kunjung sembuh atau bertahan lama dan beberapa gejala sebagai berikut :
Pneumonia adalah
infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, lebih
tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak:
alveoli). Kantung udara akan terisi cairan atau nanah, sehingga
menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan
bernapas. Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai organisme, termasuk
bakteri, virus dan jamur.
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Pneumonia adalah infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, lebih tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak: alveoli). Kantung udara akan terisi cairan atau nanah, sehingga menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Penyebab pneumonia cukup beragam, mulai dari bakteri, jamur, serta sejumlah virus. Bahkan virus flu juga dapat memicu pneumonia pada anak.
Pneumonia paling serius jika terjadi pada bayi dan anak-anak, orang tua diatas usia 65 tahun, dan penyakit ini cenderung menyerang anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya bayi yang tidak mendapat air susu ibu (ASI) atau anak yang kurang gizi, anak-anak dengan HIV, bahkan anak yang terinfeksi campak juga berisiko terkena pneumonia. Sejumlah faktor lingkungan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia, misalnya orang tua yang merokok atau tinggal di pemukiman padat penduduk.
Berdasarkan data Badan PBB untuk Anak-Anak (UNICEF), pada 2015 terdapat kurang lebih 14 persen dari 147.000 anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia meninggal karena pneumonia. Dari statistik tersebut, dapat diartikan sebanyak 2-3 anak di bawah usia 5 tahun meninggal karena pneumonia setiap jamnya. Hal tersebut menempatkan pneumonia sebagai penyebab kematian utama bagi anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia.
Tanda-tanda dan gejala
pneumonia yang ringan sering kali mirip dengan flu atau common cold
(sakit demam, batuk-pilek), namun tak kunjung sembuh atau bertahan lama.
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Ciri - ciri penderita pneumonia
Gejala pneumonia yang ringan sering kali mirip dengan flu atau common cold (sakit demam, batuk-pilek), namun tak kunjung sembuh atau bertahan lama dan beberapa gejala sebagai berikut :
- Batuk.
- Hidung tersumbat.
- Muntah
- Demam.
- Napas diiringi suara mendenging.
- Kesulitan untuk bernapas hingga terlihat dada dan perut yang menggembung.
- Terasa nyeri di bagian dada.
- Menggigil.
- Terasa sakit pada bagian perut akibat batuk terus menerus.
- Tidak nafsu makan, sehingga bisa memicu dehidrasi.
- Pada kasus yang parah, bibir dan kuku jari bisa berubah warna menjadi kebiruan atau abu-abu.
- Menangis lebih sering dari biasanya.
- Sulit beristirahat.
- Pucat dan lesu
- Virus, termasuk beberapa jenis virus yang juga menyebabkan pilek dan flu. Virus adalah penyebab pneumonia pada anak yang paling sering terjadi yakni di bawah usia 2 tahun.
- Bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae dapat terjadi dengan sendirinya (secara langsung) atau setelah mengalami flu atau batuk pilek sebagai komplikasinya.
- Jamur, biasanya dapat ditemukan di tanah dan kotoran burung. Ini merupakan Jenis pneumonia yang paling sering terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti HIV-AIDS dan pada orang yang telah menghirup organisme penyebab dalam jumlah yaang besar.
- Gizi yang cukup, mencakup pemberian ASI pada bayi minimal selama enam bulan pertama. Ini penting untuk menguatkan daya tahan tubuh anak secara alami dalam melawan penyakit. Cukupi kebutuhan nutrisi anak dengan memberikannya buah, sayuran, dan makanan bergizi lainnya.
- Vaksin Pneumokokus, Vaksin pneumokokus berguna mencegah penyakit pneumokokus, seperti penyakit radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis) dan infeksi darah (bakteremia).
- Imunisasi, seperti imunisasi Hib (haemophilus influenzae tipe b), vaksin campak, serta vaksin pertusis atau batuk rejan yang dikenal dengan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus). Imunisasi tersebut merupakan cara paling efektif untuk mencegah pneumonia.
- Perilaku hidup sehat dan bersih, meliputi kebersihan diri seperti mencuci tangan sebelum makan, kebersihan lingkungan seperti menjauhkan anak dari asap rokok atau polusi udara, kebersihan rumah dan ventilasi udara yang baik, serta mengolah makanan secara bersih.
Virus, termasuk
beberapa jenis virus yang juga menyebabkan pilek dan flu. Virus adalah
penyebab pneumonia pada anak yang paling sering terjadi yakni di bawah
usia 2 tahun. Viral pneumonia biasanya ringan. Akan tetapi radang
paru-paru yang disebabkan oleh virus influenza tertentu dapat
menyebabkan sindrom pernafasan akut (SARS), bisa menjadi sangat serius.
Bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae dapat terjadi dengan
sendirinya (secara langsung) atau setelah mengalami flu atau batuk pilek
sebagai komplikasinya. Bakteri lain, seperti Mycoplasma pneumoniae,
biasanya menimbulkan gejala pneumonia yang lebih ringan dibanding jenis
lainnya.
Jamur, biasanya dapat ditemukan di tanah dan kotoran burung. Ini
merupakan Jenis pneumonia yang paling sering terjadi pada orang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti HIV-AIDS dan pada orang yang
telah menghirup organisme penyebab dalam jumlah yaang besar.
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Tanda-tanda dan gejala
pneumonia yang ringan sering kali mirip dengan flu atau common cold
(sakit demam, batuk-pilek), namun tak kunjung sembuh atau bertahan lama.
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Pneumonia adalah
infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, lebih
tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak:
alveoli). Kantung udara akan terisi cairan atau nanah, sehingga
menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan
bernapas. Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai organisme, termasuk
bakteri, virus dan jamur.
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Pneumonia adalah
infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, lebih
tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak:
alveoli). Kantung udara akan terisi cairan atau nanah, sehingga
menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan
bernapas. Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai organisme, termasuk
bakteri, virus dan jamur.
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Pneumonia adalah
infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, lebih
tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak:
alveoli). Kantung udara akan terisi cairan atau nanah, sehingga
menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan
bernapas. Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai organisme, termasuk
bakteri, virus dan jamur.
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Pneumonia adalah
infeksi atau peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru, lebih
tepatnya peradangan itu terjadi pada kantung udara (alveolus, jamak:
alveoli). Kantung udara akan terisi cairan atau nanah, sehingga
menyebabkan sesak nafas, batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan
bernapas. Infeksi tersebut disebabkan oleh berbagai organisme, termasuk
bakteri, virus dan jamur.
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Bersumber dari: Pneumonia – Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar